"Kalau di Myanmar itu jenderal kudeta presiden dan menteri-menteri. Kalau di sini ada jenderal mau kudeta mayor, gagal pula," ucapnya.
Upaya yang dilakukan Moeldoko, sambungnya, gagal lantaran kader-kader partai yang ditemui mantan Panglima TNI itu mengadu ke AHY. Tak tanggung-tanggung, pengakuan para kader sampai dibuatkan berita acara.
Baca Juga: Filosofi Kopi Moeldoko di Tengah Isu Kudeta Demokrat
Dia memaparkan, para kader itu melaporkan bahwa dalam pertemuan tersebut, Moeldoko menyatakan siap menjadi ketua umum. Moeldoko juga mengklaim berupaya merebut 360 DPC dan DPD yang masing-masing ketua dinerikan sejumlah uang agar bisa menggelar kongres luar biasa (KLB).
"Delapan orang datang ke DPP lapor kepada Ketum. Ketum semalam kami habis ditemui Pak Moeldoko di sebuah hotel di Kuningan. Katanya kita mau dikasih penyaluran bencana, tapi sampai di Jakarta, kemudian yang dibicarakan KLB demokrat, yang intinya, Pak Moeldoko siap menjadi Ketum Demokrat dan sudah mempersiapkan untuk merebut 360 DPC dan DPD lalu kemudian dijanjikan uang," ucapnya.
"Itu diberita acarakan semu kesaksiannya. Tidak ada angin tidak ada hujan, yang begini tidak bisa ya dibiarkan," katanya melanjutkan.