HOUSTON - Badai musim dingin menyebabkan jutaan penduduk tidak punya akses ke tenaga listrik. Cuaca dingin yang memecahkan rekor menyebabkan lebih banyak orang tewas di Amerika Serikat (AS). Korban tewas termasuk tiga orang yang ditemukan tewas setelah tornado melanda kota pesisir di North Carolina, dan empat anggota keluarga yang terperangkap dalam kebakaran rumah di Houston ketika menggunakan perapian untuk menghangatkan badan.
Badai telah memutus aliran di jaringan listrik dan melumpuhkan dataran selatan AS. Selain itu, badai ini mengakibatkan salju dalam jumlah besar dan hujan ke negara-negara bagian yang disebut New England, dan juga ke bagian Selatan, serta menyebabkan suhu sangat rendah. Peringatan angin sangat dingin dikeluarkan mulai dari Kanada sampai Meksiko.
BACA JUGA: Kecelakaan Beruntun Libatkan 130 Kendaraan di Tol Antar-Negara Texas
Setidaknya 15 orang dilaporkan tewas. Penyebab lain termasuk tabrakan mobil dan keracunan karbon monoksida. Cuaca buruk itu juga mengacaukan upaya vaksinasi COVID-19. Pemerintah mengatakan, pengiriman dan penyerahan vaksin kemungkinan besar akan terjadi.
Brunswick County di North Carolina tidak mengantisipasi cuaca yang berbahaya, dan peringatan tornado tidak diberikan sampai badai itu mendera daerah tersebut.
BACA JUGA: Langka! Fenomena Es Biru Muncul di Michigan Tuai Decak Kagum
Badan Cuaca Nasional sangat “kaget akan kecepatan dan peningkatan badai itu, pada saat kebanyakan orang berada di rumah dan sudah tidur. Ini menimbulkan situasi yang sangat berbahaya,” kata Direktur Layanan Darurat Ed Conrow sebagaimana dilansir VOA.
Di Chicago, salju setebal 46 cm memaksa sekolah tutup pada Selasa (16/2/2021). Beberapa jam sebelumnya, di sepanjang Teluk Meksiko yang biasanya hangat, pemain ski cross country Sam Fagg menemukan salju yang baru turun di Galveston, Texas.