Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Mossad di Batu, Malang: Sebuah Halusinasi

Opini , Jurnalis-Sabtu, 20 Februari 2021 |20:18 WIB
Mossad di Batu, Malang: Sebuah Halusinasi
Foto: Reuters
A
A
A

3. KLAIM: Setelah Dr. Azahari ditemukan oleh agen Mossad, mereka menginformasikan ke Kemlu India (karena penulis mengklaim bahwa India meminta bantuan Mossad melacak Dr. Azahari), dan kemlu India menghubungi 'counterpart' mereka di Indonesia.

ini bukan hirarki laporan dan koordinasi antar lembaga intelijen asing. Jadi, koordinasi antara Mossad itu bukan ke Kemlunya India, tapi ke Dinas Rahasia India. Counterpart mereka di Indonesia ya Badan Intelijen Negara (BIN). Sama dengan BIN jika ingin berbagi informasi intelijen dengan pemerintah India, maka jalurnya adalah langsung dengan partner/counterpart BIN di India. Bukan dengan Kemlu India.

4. KLAIM: Dr. Azahari berada di Delhi sebelum bom Delhi tanggal 29 Oktober 2005.

Pasca Bom Bali 2002, keberadaan Dr. Azahari itu semuanya terdeteksi di Indonesia. Di 2003 lolos pengepungan di Bandung, di 2004 lolos pengepungan di Jakarta Barat.

Sebagai orang nomer 1 yang dicari pemerintah Indonesia saat itu, adalah tidak masuk di akal jika Dr. Azahari akan pergi ke India 'hanya untuk' menjadi tokoh kunci bom di sana, dan kemudian balik lagi ke Indonesia. Logistik dan resiko tertangkap sangat tinggi.

KESIMPULANNYA:

Apa yang ditulis oleh Gordon Thomas dalam bukunya yaitu Gideon's Spies: The Secret History of the Mossad tentang OpsInt Mossad mencari dan menemukan Dr. Azahari di Batu, Malang adalah sebuah IMAJINASI yang penuh HALUSINASI.

Alto Labetubun

Analis Konflik dan Keamanan

(Khafid Mardiyansyah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement