"Ketiga ada tingkat labilitas dan kebasahan udara di sebagian besar di wilayah Jawa bagian barat yang cukup tinggi dan ini meningkatkan potensi pembentukan awan hujan di Jabodetabek berpengaruh dalam peningkatan curah hujan," tambah dia.
Terakhir adalah terpantaunya ada daerah pusat bertekanan rendah di Australia bagian utara yang membentuk pola konvergensi di bagian Jawa. Sehingga fenomena di Pulau Jawa ini ternyata juga dipengaruhi oleh daerah pusat bertekanan rendah.
"Fenomena ini di Pulau Jawa ini dengan ada pertemuan-pertemuan (udara) itu ternyata juga dipengaruhi oleh daerah pusat bertekanan rendah di Australia utara dan berkontribusi pembentukan awan hujan di sekitar Jawa bagian barat termasuk Jabodetabek. Itulah penyebabnya," tutup Dwikorita.
(Rahman Asmardika)