Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Laporan Ungkap Pembantaian Massal oleh Pasukan Eritrea di Kota Suci Ethiopia

Rahman Asmardika , Jurnalis-Jum'at, 26 Februari 2021 |16:15 WIB
Laporan Ungkap Pembantaian Massal oleh Pasukan Eritrea di Kota Suci Ethiopia
Citra satelit menunjukkan adanya kuburan baru di gereja Arba'etu Ensessa, di mana pemakaman korban pembantian dilaporkan dilakukan. (Foto: Maxar Technology/Amnesty)
A
A
A

ADDIS ABABA – Saksi mata mengungkapkan bahwa tentara Eritrea yang bertempur di wilayah utara Ethiopia, Tigray, telah membantai ratusan orang di Kota Aksum terutama selama dua hari pada November 2020.

Dalam laporannya, Amnesty Internasional mengatakan bahwa pembunuhan massal yang terjadi pada 28 dan 29 November itu mungkin merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan.

BACA JUGA: Ethiopia Klaim Perang di Tigray Berakhir, Hampir Semua Pimpinan Pemberontak Tewas, Ditangkap

Menurut keterangan saksi mata, mayat-mayat korban tidak dikuburkan dan dibiarkan di jalanan selama berhari-hari, banyak yang dimakan oleh hyena. Dia memperkirakan setidaknya 800 orang dibunuh dalam pembantaian dua hari itu.

Ethiopia dan Eritrea secara resmi menyangkal tentara Eritrea berada di Tigray, dan belum berkomentar mengenai laporan Amnesty tersebut. Sementara itu Komisi Hak Asasi Manusia Ethiopia mengatakan sedang menyelidiki tuduhan tersebut.

Konflik meletus pada 4 November 2020 ketika pemerintah Ethiopia melancarkan serangan untuk menggulingkan partai TPLF yang berkuasa di kawasan itu setelah pejuangnya merebut pangkalan militer federal di Tigray.

Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed, pemenang Hadiah Nobel Perdamaian, mengatakan kepada parlemen pada 30 November bahwa "tidak seorang pun warga sipil tewas" selama operasi itu.

Tetapi para saksi menceritakan bagaimana pada hari itu mereka mulai mengubur beberapa mayat warga sipil tak bersenjata yang dibunuh oleh tentara Eritrea, banyak dari mereka anak laki-laki dan laki-laki yang ditembak di jalan atau selama penggerebekan dari rumah ke rumah.

BACA JUGA: Alami Kelaparan, PBB Khawatirkan Kondisi Warga Sipil di Ethiopia

Laporan Amnesty memiliki citra satelit beresolusi tinggi dari 13 Desember yang menunjukkan gangguan bumi yang konsisten dengan kuburan baru-baru ini di dua gereja di Aksum, sebuah kota kuno yang dianggap sakral oleh umat Kristen Ortodoks Ethiopia.

Pemadaman komunikasi dan akses terbatas ke Tigray berarti laporan tentang apa yang terjadi dalam konflik lambat muncul. Di Aksum, jaringan listrik dan telepon dilaporkan berhenti berfungsi pada hari pertama konflik.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement