Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kritik Biden, Trump Isyaratkan Akan Calonkan Diri Kembali pada 2024

Agregasi VOA , Jurnalis-Senin, 01 Maret 2021 |13:05 WIB
Kritik Biden, Trump Isyaratkan Akan Calonkan Diri Kembali pada 2024
Mantan Presiden AS Donald Trump (Foto: Reuters)
A
A
A

WASHINGTON - Kurang dari enam minggu setelah meninggalkan jabatan, mantan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melancarkan serangkaian serangan terhadap penerusnya Presiden Joe Biden pada Minggu (28/2).

Trump mengatakan Biden menjalankan "sebulan pertama yang paling buruk dalam sejarah modern" di Gedung Putih.

"Dalam satu bulan saja, kita berubah dari Amerika yang pertama menjadi Amerika yang terakhir," kata Trump. Pernyataannya disambut meriah oleh ratusan pendukung konservatif yang memadati sebuah balai riung (ballroom) hotel di Orlando, negara bagian Florida.

Trump pun mengisyaratkan dengan kuat bahwa dia mungkin akan berusaha mencalonkan diri lagi dalam pemilihan presiden 2024.

(Baca juga: Dugaan Pelecahan Seksual, Gubernur New York Minta Maaf, Bantah Tuduhan)

"Saya mungkin memutuskan untuk mencalonkan diri lagi," kata Trump dalam Konferensi Aksi Politik Konservatif (CPAC). Dia berjanji akan berkampanye untuk "para pemimpin Partai Republik yang kuat dan tangguh" untuk berusaha merebut kontrol DPR dan Senat dalam pemilu Kongres 2022.

“Kira-kira siapa ya?" kata Trump mengenai calon presiden Partai Republik 2024 mendatang.

"Siapa, siapa kira-kira orang itu?,” lanjutnya.

Penampilan Trump itu merupakan yang pertama di hadapan publik sejak meninggalkan jabatan.

(Baca juga: Ulama Bantu Redam Kekerasan Gangster dengan Zikir)

Dalam pidato selama 90 menit, Trump mengisyaratkan dengan kuat akan mencalonkan diri sebagai presiden. Dia mengutip sebuah jajak pendapat yang dilakukan dalam konferensi yang sangat partisan itu yang memperlihatkan dia mendapat tingkat persetujuan 97% selama empat tahun menjabat di Gedung Putih. Padahal berbagai jajak pendapat nasional memperlihatkan Biden dengan tingkat persetujuan lebih besar dan popularitas Trump pudar sejak masa jabatannya berakhir.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement