Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Polisi Gerebek Jaringan Vaksin Covid-19 Palsu di Dua Negara

Susi Susanti , Jurnalis-Kamis, 04 Maret 2021 |09:39 WIB
Polisi Gerebek Jaringan Vaksin Covid-19 Palsu di Dua Negara
Polisi temukan vaksin Covid-19 palsu (Foto: Interpol)
A
A
A

Sementara itu, seorang juru bicara kementerian keamanan publik China mengatakan polisi di sana sedang melakukan "kampanye bertarget untuk mencegah dan menindak kejahatan yang berkaitan dengan vaksin" dan akan meningkatkan kerja sama yang konstruktif dengan Interpol dan polisi di negara lain untuk secara efektif mencegah kejahatan semacam itu.

Sekretaris Jenderal Interpol Jürgen Stock mengatakan sementara operasi polisi di China dan Afsel disambut baik, ini "hanya puncak gunung es" ketika berhubungan dengan kejahatan terkait vaksin Covid-19.

Pada Desember tahun lalu, Interpol mengeluarkan peringatan siaga global di 194 negara anggotanya untuk mempersiapkan jaringan kejahatan terorganisir yang menargetkan vaksin Covid-19, dan memberikan saran tentang cara mengenali produk medis palsu.

Bulan lalu, China menangkap pemimpin penipuan bernilai jutaan dolar yang menyatakan larutan garam dan air mineral sebagai vaksin Covid-19.

Tersangka, yang diidentifikasi hanya sebagai Kong, telah meneliti desain kemasan vaksin asli sebelum membuat lebih dari 58.000 dosisnya sendiri. Dia termasuk di antara 70 orang yang ditangkap karena kejahatan serupa.

Menurut putusan pengadilan, Kong dan timnya telah mendapat untung sebesar 18 juta yuan (Rp40 miliar) dengan memasukkan larutan garam atau air mineral ke dalam jarum suntik dan menjualnya sebagai vaksin Covid-19.

Sejumlah vaksin palsu diselundupkan ke luar negeri tetapi tidak diketahui ke mana akan dikirim.

Dalam sebuah kasus di Meksiko bulan lalu, polisi menangkap enam orang karena diduga memperdagangkan vaksin Covid-19 palsu di negara bagian perbatasan utara Nuevo León.

Para tersangka dikatakan telah menawarkan vaksin untuk dijual dengan harga sekitar USD2.000 (Rp28 juta) per dosis di sebuah klinik di pinggiran kota Monterrey.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement