Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Mahasiswa Tewas saat Diklat, Keluarga Sebut Hidung & Telinga Korban Keluarkan Darah

Avirista Midaada , Jurnalis-Minggu, 14 Maret 2021 |01:06 WIB
Mahasiswa Tewas saat Diklat, Keluarga Sebut Hidung & Telinga Korban Keluarkan Darah
Muhammad Syarif, paman salah satu korban diklat pencak silat (Foto : Okezone.com/Avirista)
A
A
A

BATU – Fakta mengejutkan diungkapkan salah satu korban mahasiswa UIN Malang yang tewas saat ikuti diklat UKM Pagar Nusa. Jasad Miftah Rizki Prathama saat berada di RSU Karsa Husada disebut sempat mengeluarkan darah dari bagian telinga dan hidung.

Paman almarhum Miftah, Muhammad Syarif mengakui adanya informasi adanya darah yang keluar dari telinga dan hidung keponakannya. Namun Syarif menyebut, ia tak mengetahui secara langsung, mengingatkan informasi itu disampaikan ayah korban saat melihat kondisi jenazah anaknya di RSU Karsa Husada Kota Batu.

“Kalau berdasarkan keterangan dari bapaknya, yang pertama datang itu kan bapaknya. Kami tidak melihat langsung, berdasarkan informasi dari bapaknya yang kami terima, bapaknya menyatakan demikian (keluar darah dari hidung dan telinga),” ucap Muhammad Syarif saat ditemui di Mapolres Batu pada Sabtu (13/3/2021).

Namun ia belum dapat memastikan penyebabnya apa, mengingat Syarif pribadi belum secara langsung berbicara dengan ayah korban.

“Bahwa ada terdapat darah yang keluar dari hidung dan telinga seperti itu, tetapi untuk membuktikan itu tentu perlu pembuktian. Justru itu kami belum bicara langsung, dengan bapaknya. Sekali lagi ini informasi dari bapaknya,” ungkapnya.

“Sekali lagi ini informasi yang belum bisa diakui kebenarannya, seperti itu. Bahwa terdapat darah yang keluar dari hidung dan telinga,” tambahnya.

Baca Juga : Hasil Visum 2 Mahasiswa UIN Malang Tewas saat Diklat Tak Ditemukan Tanda Kekerasan

Terkait kondisi kesehatan Miftah Rizki, Syarif menyebut selama ini keponakannya tidak pernah mengeluhkan sakit apapun. Bahkan pihak keluarga beberapa kali berkomunikasi dengan korban, hasilnya tidak ada keluhan apapun. Hal ini juga menepis bahwa keponakannya yang diisukan mengidap sakit asma dan sesak napas yang berujung meninggal.

“Tidak, tidak ada riwayat sakit sma sekali. Karena keponakan kami dalam keadaan sehat wal afiat,” kata dia.

Meski demikian pihak keluarga masih belum mau berspekulasi penyebab kematian korban, bilamana korban dinyatakan sehat.

Terlebih ada informasi mengenai keluarnya darah dari ayah korban saat melihat kondisi jenazah di RSU Karsa Husada Batu.

“Kita bicara hukum kan tidak bisa menduga-duga, oleh sebab itu pertama kami harus melihat dulu visum et repertum bagian luar, kemudian kedua dari sana baru bisa mengambil kesimpulan sebagai keluarga. Apakah kami akan tetap melanjutkan, artinya perlu autopsi, atau kami juga menghentikan, artinya kami mengganggap masalah ini selesai sebagai suatu takdir. Kami belum bisa memutuskan itu,” tukasnya.

(Angkasa Yudhistira)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement