Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Dugaan Sementara KNKT Terkait Kecelakaan Maut Tanjakan Cae Sumedang

Dimas Choirul , Jurnalis-Senin, 15 Maret 2021 |11:40 WIB
 Dugaan Sementara KNKT Terkait Kecelakaan Maut Tanjakan Cae Sumedang
Ilustrasi (Foto : Shutterstock)
A
A
A

Baca juga:  Duka Ismi, Bocah 5 Tahun Jadi Yatim Piatu Pasca-Kecelakaan Bus di Sumedang

Selanjutnya, pengemudi melakukan tindakan mengocok rem, untuk memastikan dapat gaya pengereman. Tindakan ini menurunkan tekanan angin pada airtank.

"Angin pada airtank bekerja optimal pada kondisi 7 sampai dengan 10 bar. Jika tekanan kurang dari 7 bar, maka tekanan tersebut tidak akan mampu mendorong spring yang ada pada pedal, yang dirasakan pengemudi pedal rem dan pedal kopling keras (mbanggel)," katanya.

Kemudian saking paniknya pengemudi berusaha memindahkan gigi ke gigi rendah tanpa menginjal kopling. Menurut Wildan, hal Ini fatal karena syncromesh atau transisi manual tidak akan mau bekerja sehingga masuk ke gigi netral.

"Upaya semua pengemudi ketika kecepatan makin tak terkendali kareba gigi netral, pedal rem keras, adalah menarik tuas hand brake, tpi itu sia-sia saja karena kampasnya overheat," tutupnya.

(Awaludin)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement