Foto dan video dari para saksi menunjukkan gubuk besar yang membakar dan sejumlah pengungsi melarikan diri dengan berjalan kaki. Penyebab kebakaran belum diketahui.
"Api menjalar begitu cepat sehingga sebelum kami memahami apa yang terjadi, itu mengenai rumah kami," kata Tayeba Begum, relawan Save the Children yang menyaksikan kebakaran itu.
"Orang-orang berteriak dan berlarian kesana-kemari. Anak-anak juga berlarian berpencar, menangis untuk keluarga mereka. Ini adalah kejadian paling mengerikan yang saya saksikan baru-baru ini,” terangnya.
Direktur negara untuk Save the Children di Bangladesh, Onno Van Manen, mengatakan kebakaran pada Senin (22/3) menjadi kebakaran yang terbesar dari beberapa kebakaran yang melanda kamp tahun ini saja.
(Baca juga: Madrasah Transgender Pertama Resmi Dibuka)
"Ini merupakan pukulan dahsyat lainnya bagi para pengungsi Rohingya yang tinggal di sini. Hanya beberapa hari yang lalu kami kehilangan salah satu fasilitas kesehatan kami dalam kebakaran lain. Risiko kebakaran di daerah yang sangat padat penduduk dan terbatas ini sangat besar," kata Van Manen.