Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Nitisemito, Raja Rokok Era Hindia Belanda, Punya 10 Ribu Buruh dan Sewa Pesawat Untuk Promosi

Doddy Handoko , Jurnalis-Kamis, 08 April 2021 |06:43 WIB
Nitisemito, Raja Rokok Era Hindia Belanda, Punya 10 Ribu Buruh dan Sewa Pesawat Untuk Promosi
Rokok Bal Tiga milik Nitisemito. (Foto: Dok Kemendikbud.go.id)
A
A
A

SAAT era Hindia Belanda, di Kudus telah muncul pengusaha rokok, orang pribumi bernama Nitisemito, mengusung merek Bal Tiga.

Nitisemito lahir pada 1863, wafat pada 7 Maret 1953 dan dimakamkan di Krapyak, Kudus. "Sebelum perang (PD II), almarhum dikenal di seluruh Indonesia sebagai Raja Rokok Kretek," tulis koran De Locomotief (9 Maret 1953).

Nitisemito disebut oleh Bung Karno sebagai orang kaya Indonesia dalam pidato di sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945. Ia memiliki pabrik kretek terbesar dengan pembayaran pajak 160 ribu hingga 350 ribu gulden.

Ia juga menyewa pesawat Fokker F-200 seharga 150-250 ribu gulden untuk menyebarkan selebaran rokok Tjap Bal Tiga hingga ke Jawa Barat-Jakarta dan radio Vereniging Koedoes (RVK) untuk mempromosikan produk rokoknya, serta gedung bioskop.

Pabrik rokok Tjap Bal Tiga juga membentuk tim sepakbola, grup tonil sandiwara, dan membagikan survenir berupa gerabah keramik dari Jepang sebagai alat promosinya.

Baca juga: Legiun Mangkunegaran Tentara Jawa Warisan Napoleon

Dalam buku Seribu Tahun Nusantara (2000), oleh cucu-cucunya, Niti disebut sebagai pencetus ide kewirausahaan untuk menjadikan kretek sebagai komoditas industri.

Nitisemito lahir dengan nama Roesdi. Ayah Roesdi adalah Haji Soelaiman seorang lurah di Desa Janggalan, Kudus. Ibu Rusdi bernama Markanah. Rusdi tidak bersekolah, dan tidak berniat menjadi lurah sebagaimana ayahnya. Ia memilih menjadi pengusaha dan menyandang nama Jawa yaitu Nitisemito.

Baca juga: Menengok Lancang Kuning, Pinisi, hingga Gelati Kapal Tradisional di Museum Bahari

Perubahan namanya dari Roesdi menjadi Nitisemito dilakukan pada usia 17 tahun. Versi lain menyebutkan Roesdi berganti nama menjadi Nitisemito setelah menikah dengan perempuan bernama Nasilah asal Singocandi.

Nitisemito kecil digambarkan sebagai anak pemberani dan menolak permintaan ayahnya untuk bersekolah. Ia lebih memilih menjadi pedagang ketimbang mengikuti jejak ayahnya sebagai lurah.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement