Siapa yang membayar vaksin?
Vaksinasi di India bersifat sukarela. Klinik dan rumah sakit yang dikelola pemerintah menawarkan vaksin gratis tapi warga lokal juga juga dapat membayar 250 rupee (Rp48 ribu) untuk mendapatkan vaksin di rumah sakit swasta.
Mulai 11 April, warga India bisa mendapatkan vaksin berbayar di tempat kerja swasta dan yang dikelola negara.
Pemerintah India menghabiskan sekitar USD5 miliar (sekitar Rp73 triliun) untuk menyediakan vaksin gratis.
India juga membeli jutaan dosis vaksin dan memberikan dana kepada negara bagian untuk program vaksinasi mereka.
Apakah ada 'efek samping' setelah vaksinasi?
Vaksinasi memiliki efek samping bagi sebagian orang.
India memiliki program pengawasan "efek samping" vaksinasi yang sudah berlangsung selama 34 tahun terakhir.
Banyak ahli kesehatan menyebut kegagalan untuk secara transparan melaporkan efek samping vaksin dapat dengan mudah memicu ketakutan seputar vaksin.
Hingga awal Februari lalu, India melaporkan 8.483 kasus "efek samping" setelah vaksinasi Covid-19. Sebagian besar efek samping itu bersifat "ringan", berupa kecemasan, vertigo, pusing, demam, dan nyeri.
Semua orang yang mengalami efek samping itu telah pulih, menurut pernyataan resmi pemerintah India.
Program pengawasan telah memeriksa 617 kasus "efek samping yang parah", termasuk 180 kematian setelah vaksinasi hingga 29 Maret, menurut sejumlah laporan.
Hasil pemantauan menyebutkkan "kematian terjadi dalam kasus di mana penerima vaksin memiliki penyakit bawaan, seperti masalah jantung, tekanan darah tinggi, dan diabetes".
(Susi Susanti)