Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Driver Ojol Ungkap Ciri-Ciri Pengirim Makanan Penyebab Anaknya Tewas, Polisi Temukan Kejanggalan

Agregasi Solopos , Jurnalis-Rabu, 28 April 2021 |07:52 WIB
<i>Driver</i> Ojol Ungkap Ciri-Ciri Pengirim Makanan Penyebab Anaknya Tewas, Polisi Temukan Kejanggalan
Bandiman dan Tilik, orangtua Naba. (Foto: Solopos.com)
A
A
A

BANTUL – Ayah Naba, Bandiman (47) mengungkapkan ciri-ciri orang yang memesan jasa pengiriman secara offline terkait dengan paket makanan yang merenggut nyawa anaknya. Bocah 9 tahun itu meninggal akibat keracunan usai menyantap makanan kiriman seorang perempuan.

"Perempuan usia sekitar 20 hingga 25 tahun, kulitnya putih, tinggi sekitar 160 sentimeter. Dia pakai baju warna krem dan tidak memakai masker. Kalau logatnya Jawa, tapi pakai bahasa Indonesia saat berbicara," kata Bandiman, saat ditemui di rumahnya, Selasa (27/4/2021).

Lebih lanjut, warga Padukuhan Salakan, Kalurahan Bangunharjo, Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul itu mengungkapkan perempuan tersebut berjumpa dengannya di depan Masjid Nurul Islam, Jalan Gayam Umbulharjo.

Baca juga: Anak Driver Ojol Tewas Usai Santap Sate Pelanggan, Polisi Turun Tangan

Saat itu, perempuan tersebut meminta dirinya mengantarkan paket makanan takjil secara offline. Paket makanan itu terdiri atas satu bungkus lontong sate ayam dan satu bungkus snack. Makanan itu dikirim ke rumah Tomi di Villa Bukitasri No FF01, Sembungan, Kasihan, Bantul, pada Minggu (25/4/2021) sore.

Menurut Bandiman, perempuan itu tidak memesan secara online karena tak punya aplikasi. Wanita itu juga memberi ongkos Rp30.000, meski Bandiman hanya meminta Rp25.000.

"Mbaknya terus memberikan nomor telefon Pak Tomi. Kalau ditanya dari mana? Bilang saja dari Pak Hamid, dari Pakualaman," paparnya.

Baca juga: Kronologi Anak Driver Ojol Tewas Usai Santap Sate dari Pelanggan

Saat sampai di lokasi yang dituju, Bandiman mengaku menghubungi Tomi. Tapi, kata Tomi bilang tidak punya teman Hamid. Ibunya juga tak kenal Hamid.

"Terus ibunya minta agar paket untuk saya saja. Terus saya bawa pulang," lanjutnya.

Sesampainya di rumah, Bandiman langsung membuka paket makanan itu dan disantap oleh anggota keluarganya. Dia masih sempat memakan sate sebanyak dua tusuk dan tidak merasakan apa-apa, begitu pula dengan anak pertamanya.

"Sebenarnya Naba juga dapat takjil dari TPA, yakni Gudeg. Tapi karena dia memang suka sate jadi ditukar. Saya masih sempat makan dua tusuk dan tidak apa-apa. Tapi karena Naba dan istri saya makannya dicampur dengan bumbunya, makanya keracunan," jelas dia.

Setelah memakan sate yang dicampur bumbu itu, Naba langsung merasakan pahit di tenggorokan. Dia juga sempat meminum air beberapa teguk untuk membantu sate yang terasa pahit masuk ke dalam perut. Sehabis itu dia muntah di dapur dan langsung tergeletak serta mulut mengeluarkan busa.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement