30 April 2006: Pramoedya Ananta Toer Meninggal
Pramoedya Anant Toer lahir di Blora, Jawa Tengah pada 6 Febuari 1925 dan meninggal di Jakarta 30 April 2006 lalu.
Saat remaja, Pramoedya sempat menjadi juru ketik di sebuah surat kabar Jepang yang berkantor di Jakarta, namun hal itu tidak lama Pramoedya keluar dari pekerjaannya.
Pada masa kemerdekaan. Pramoedya sempat bergabung dengan kelompok militer di Jawa dan kerap ditempatkan di Jakarta pada akhir perang kemerdekaan., Pramoedya terus menulis cerpen serta buku selama berkarier di dunia militer. Pramoedya juga sempat ditahan oleh kerajaan Hindia Belanda, bahkan dirinya sempat di bawa ke negara Belanda sebagai program pertukaran budaya.
Sepulang dari Belanda, Pramoedya bergabung dengan Lemebaga Kesenian Rakyat (Lekra), saat bergabung dengan Lekra gaya penulisan Pram berubah, Pramoedya telah menulis banyak kolom dan artikel pendek yang mengkritik pemerintahan Indonesia terkini. Ia menulis buku Perawan Remaja dalam Cengkraman Militer.
Sampai akhir hayatnya ia aktif menulis, walaupun kesehatannya telah menurun akibat usianya yang lanjut dan kegemarannya merokok. Pada 12 Januari 2006, ia dikabarkan telah dua minggu terbaring sakit di rumahnya di Bojong Gede, Bogor, dan dirawat di rumah sakit. Menurut laporan, Pramoedya menderita diabetes, sesak napas dan jantungnya melemah.
Pada 6 Februari 2006 di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki, diadakan pameran khusus tentang sampul buku dari karya Pramoedya. Pameran ini sekaligus hadiah ulang tahun ke-81 untuk Pramoedya. Pameran bertajuk Pram.
(Qur'anul Hidayat)