SEORANG dokter kenamaan yang menentang vaksin virus corona dan dikenal sebagai pendukung teori konspirasi, meninggal dunia setelah mengidap Covid-19. Stephen Karanja meninggal dunia hari Kamis (29/04) saat dirawat di satu rumah sakit swasta di ibu kota Kenya, Nairobi.
Semasa hidupnya, Dr Karanja adalah ketua asosiasi dokter Katolik Kenya. Di organisasi ini, dia digambarkan sebagai ‘dokter pejuang sejati’. Dia tidak setuju dengan suntikan vaksin untuk menekan pandemi Covid-19 dengan mengatakan "vaksinasi sama sekali tak diperlukan".
Baca juga: Jumlah Kasus Harian Covid-19 di India Dekati 400 Ribu
Penyebaran Covid-19, menurutnya, bisa ditekan "cukup dengan mengenakan masker". Media di Kenya memberitakan Dr Karanja—yang merupakan dokter spesialis kandungan—menuduh pemerintah tidak mengeluarkan informasi yang akurat terkait infeksi Covid-19.
Ia mengeklaim Covid-19 bisa diatasi dengan obat biasa dan murah yang tersedia di pasar. Ia juga mengatakan, Covid-19 bisa dilawan dengan menghirup uap air.
Disebutkannya, pemerintah bisa mencegah orang-orang jatuh sakit, bisa menekan anggaran, dan bahkan mencegah kematian seandainya memanfaatkan obat-obat preventif ketika melawan Covid-19.
Baca juga: Klaster Ziarah di Desa Purworejo, 52 Warga Positif Covid-19 dan 1 Meninggal
Namun klaim ini dengan cepat dibantah oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Konferensi Uskup Katolik Kenya (KCCB). Dalam satu pernyataan, KCCB mengatakan, "Kami ingin menekankan bahwa vaksin Covid-19 sangat penting untuk melindungi kita semua, selain (protokol kesehatan] seperti mencuci tangan, menjaga jarak, dan mengenakan masker,” ujar organisasi itu.