JAKARTA - Pentolan kelompok separatis Papua Barat, Benny Wenda dikabarkan meminta bantuan Partai Komunis China (PKC) untuk mengintervensi masalah di wilayah Indonesia. PKC sendiri merupakan partai yang mengendalikan pemerintah China saat ini.
Manuver politik separatis yang dideklarasikan sebagai presiden interim United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) itu, disampaikan melalui surat kabar Australia dan bertujuan untuk memuluskan ambisinya memerdekakan Papua Barat dari Indonesia.
Baca Juga: Pengamat Nilai Upaya Benny Wenda Pisahkan Papua Barat Tak Pernah Dapat Perhatian Internasional
Menanggapi isu tersebut, anggota Komisi I DPR Muhammad Farhan menegaskan, Benny Wenda bukan lagi WNI. Sehingga, setiap langkah yang dia lakukan terkait Papua Barat merupakan tindakan yang mengancam kedaulatan NKRI.
Baca Juga: Pengibaran Bendera Bintang Kejora di KJRI Melbourne, KSP : Tak Dapat Dibenarkan
"Benny Wenda bukan WNI jadi apapun yg dia lakukan artinya mengancam kedaulatan RI," kata Farhan saat dihubungi, Minggu (2/5/2021).
Terkait hal yang perlu dilakukan pemerintah RI, politikus Partai NasDem ini, menyarankan agar pemerintah Indonesia melakukan langkah diplomasi yang tepat kepada pemerintah China. Termasuk salah satunya, mempererat hubungan dengan China dan mendukung inisiatif pembangunan China si negara Pasifik.
"Lakukan diplomasi yang tepat kepada Tiongkok, eratkan hubungan dan dukung inisiatif pembangunan Tiongkok di negara Pacific," saran mantan presenter televisi itu.
(Sazili Mustofa)