Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Penjelasan soal 'Penyerangan' Kapolda Papua di Rumah Duka Wagub Klemen Tinal

Arie Dwi Satrio , Jurnalis-Minggu, 23 Mei 2021 |05:50 WIB
Penjelasan soal 'Penyerangan' Kapolda Papua di Rumah Duka Wagub Klemen Tinal
Tangkapan Layar saat Kapolda Papua "Diserang" (Foto: iNews/Chanry)
A
A
A

JAKARTA - Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal meluruskan soal 'penyerangan' terhadap Kapolda Papua, Irjen Mathius Fakhiri saat sedang melayat ke rumah duka Wakil Gubernur Klemen Tinal, pada Sabtu, 22 Mei 2021, kemarin.

Dijelaskan Kamal, penyerangan yang terjadi terhadap Kapolda Papua serta tamu yang datang ke rumah duka almarhum Klemen Tinal, merupakan adat-istiadat masyarakat setempat. Kerabat Klemen Tinal dan masyarakat setempat melakukan ritual kepercayaan yang disebut dengan tarian waeta.

Tarian waeta, kata Kamal, merupakan kepercayaan atau adat-istiadat setempat yang dilakukan dengan cara menari sambil melempari tamu yang datang dengan berbagai benda. Namun, tarian itu tidak berlangsung lama.

"Itu tarian waeta sesuai adat mereka sambil menari dan melempari kaca dengan batang-batang dan batu, Kapolda dan tamu yang lain berada di sekitar TKP. Itu kepercayaan mereka, tidak lama kemudian tenang seperti situasi berduka," kata Kamal saat dikonfirmasi MNC Portal Indonesia, Minggu (23/5/2021).

Baca Juga: Massa Menyerang Kapolda Papua di Rumah Duka Wagub Klemen Tinal

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement