Ini diyakini sebagai yang terbesar dalam sejarah dan menyebabkan malapetaka bagi masyarakat setempat.
Presiden Erdogan menyalahkan limbah yang dibuang ke laut tanpa diolah terlebih dahulu, juga meningkatnya suhu, dan mendesak para pejabat negaranya untuk melakukan penyelidikan.
"Saya takut jika masalah ini meluas ke Laut Hitam… masalahnya akan sangat besar. Kita harus mengambil langkah ini tanpa menunda lagi," katanya.
Pemerintah Turki telah mengirim tim beranggotakan 300 orang untuk memeriksa potensi sumber polusi.
Kapal-kapal yang melintasi Laut Marmara kini terpaksa mengarungi limpahan lumpur abu-abu, dan sejumlah nelayan tak bisa berlayar karena lendir merusak motor kapal dan jaring mereka.