Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Di Tengah Apartemen Megah, Terselip Jembatan Reyot Warga Kampung Rawa Timur

Dimas Choirul , Jurnalis-Kamis, 10 Juni 2021 |15:56 WIB
 Di Tengah Apartemen Megah, Terselip Jembatan Reyot Warga Kampung Rawa Timur
Kondisi jembatan kampung Rawa Timur (foto: MNC Portal/Dimas)
A
A
A

JAKARTA - "Ngek-ngek-ngek" kira-kira begitu bunyi langkah kaki Pak Nondol, seorang pria paruh baya kala melewati jembatan reyot kali sekretaris, yang terletak di Jalan Swadaya, Rawa Timur, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Jembatan ini merupakan penghubung antara penduduk Kampung Rawa Timur, dan Rawa Barat. Di sebelah timur jembatan, terdapat pemandangan apartemen megah yang menjadi penutup wajah kumuh Jakarta.

Sudah 10 tahun warga disana berdamai dengan keadaan ini. Meski sempat direnovasi pada pertengahan 2018 lalu, namun keadaan jembatan yang terbuat dari bambu itu masih mengkhawatirkan.

Baca juga:  Pasien Covid-19 di Perumahan Griya Melati Bogor Sisa 1 Orang

Hal itu terlihat dari tidak adanya pengangan di sisi jembatan. Bahkan, kawat dan pakunya sudah mulai mengarat. Warga setempat hanya mengakalinya dengan seikat tali plastik.

Saat malam hari, jembatan setinggi tiga meter dari permukaan air kali ini tidak memiliki fasilitas penerangan. Tak kurang dari tiga korban pernah jatuh.

Baca juga:  Viral, Perempuan Curi Ponsel dan Uang di Masjid RSUP Fatmawati

Lina (32), salah seorang warga RT 16 Kampung Rawa Barat mengaku setiap hari melewati jembatan ini. Sebab, dia harus pergi ke pasar setiap hari untuk kulakan dagangan.

"Ngeri, saya sampai kepeleset mau jatuh, pas lagi hujan. Biasa, licin," katanya saat ditemui wartawan MNC Portal di lokasi, Kamis (10/6/2021).

Lita hanya berharap, Pemerintah daerah dapat memperbaiki jembatan ini. "Maunya dirapihin kalau bisa dibuat kerangka kuat. Waktu itu juga ada yang jatuh ke kali anak kecil," lanjutnya.

Sementara itu, Istri dari Ketua RT 16, Alwiyah menjelaskan, pembangunan jembatan ini awalnya hanya setinggi satu meter. Kemudian, seiring berjalannya waktu saat musim banjir, jembatan ini roboh lantaran terbawa arus air kali yang menguap.

"Kemudian sekitar 3 tahun lalu, warga inisiatif renovasi kembali dan semua dana hasil swadaya masyarakat," terangnya.

Kepada MNC Portal, ia mengaku sudah dua kali mengajukan perbaikan jembatan ke Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat kelurahan.

"Kebetulan semalam saya sudah dapat dari kecamatan ya. Suruh tinggal menunggu dua minggu lagi mungkin insya allah diperbaiki," katanya saat ditemui di lokasi.

Wanita berumur 42 tahun ini juga mengaku khawatir karena tidak ada lampu penerangan saat di malam hari. Apalagi, banyak warga tak dikenal sering masuk ke permukiman melalui jembatan ini.

"Makanya ini jembatan mau dipindah kesitu, jadi kita bisa memantau siapa aja yang datang," pungkasnya.

(Awaludin)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement