LUCKNOW – Video yang menampilkan seorang pria Muslim lanjut usia diserang oleh sekelompok orang, dipaksa menyanyikan lagu-lagu Hindu sementara janggutnya dipotong di Negara Bagian Uttar Pradesh, India, telah memicu kemarahan di media sosial.
Diwartakan Sputnik, insiden, yang diduga terjadi pada 5 Juni 2021, baru terungkap pada Senin (14/6/2021) setelah seorang pengguna Twitter memposting video pria tua, yang diidentifikasi sebagai Abdul Samad Saifi itu. Dalam video tersebut, Samad terlihat dipukuli dengan tongkat dan dipaksa untuk meneriakkan 'Jai Shri Ram' (Kemuliaan bagi Dewa Rama) dan 'Vande Mataram' (Aku tunduk padamu, Ibu).
BACA JUGA: Serang Desa Mayoritas Muslim, Massa Hindu India Rusak Masjid dan Lakukan Penjarahan
Samad menangis ketika menggambarkan pengalamannya yang mengerikan dalam video lain dalam bahasa Hindi dan mengatakan bahwa dia sedang dalam perjalanan ke sebuah masjid dan diduga diculik dari sebuah becak. Para penyerangnya dilaporkan menuduhnya sebagai mata-mata Pakistan.
“Saya sedang dalam perjalanan ketika saya ditawari tumpangan. Dua pria lagi kemudian masuk ke dalam (becak motor) dan menyuruh saya untuk tetap tinggal. Kemudian mereka membawa saya ke sebuah ruangan dan mengunci saya serta memukuli saya. Mereka memaksa saya untuk meneriakkan slogan-slogan… mereka mengambil ponsel saya… mereka mengambil pisau dan memotong janggut saya,” kata Samad sebagaimana dilansir Sputnik.
BACA JUGA: Komedian Muslim India Dipenjara karena Dituduh Akan Menghina Dewa Hindu
Samad juga menunjukkan memar di punggungnya dan mengatakan bahwa penyerang mengancam akan membunuhnya, dan mengklaim bahwa mereka telah membunuh banyak Muslim sebelumnya.
An elderly Man, Sufi Abdul Samad Saifi was attacked by five goons in Loni, Ghaziabad. He was threatened at the gun point, beaten, assaulted and they forcefully chopped off his beard. @ghaziabadpolice @Uppolice pic.twitter.com/0QphDcnKUN
— Mohammed Zubair (@zoo_bear) June 14, 2021
“Mereka bahkan menunjukkan kepada saya video Muslim lain diserang”, katanya.
Polisi Ghaziabad telah mendaftarkan kasus tersebut dan sedang mencari tersangka.
(Rahman Asmardika)