Tembakan roket memicu kekerasan terburuk dalam beberapa tahun antara Israel dan kelompok militan yang berbasis di Gaza. Lebih dari 250 orang tewas dalam konflik 11 hari itu, sebagian besar dari mereka adalah warga Palestina yang terbunuh oleh serangan udara Israel di Jalur Gaza.
Meskipun gencatan senjata yang ditengahi Mesir dicapai pada 21 Mei, ketegangan tetap tinggi. Pesawat-pesawat tempur Israel melakukan serangan udara di Gaza pada Kamis malam sebagai pembalasan atas balon pembakar yang dikirim ke Israel. Tidak ada pihak yang melaporkan korban.
Berkobarnya kekerasan merupakan ujian bagi pemerintahan baru Israel yang rapuh, yang dilantik oleh Knesset pada hari Minggu. Pemimpin sayap kanan Yamina Naftali Bennett, yang menentang kenegaraan Palestina, menggantikan Benjamin Netanyahu yang sudah lama menjabat sebagai perdana menteri Israel.
(Rahman Asmardika)