PEKERJA dan penduduk Sydney, Australia diperintahkan tetap tinggal di rumah selama dua pekan yang diumumkan pada Sabtu (26/6/2021). Pihak berwenang melakukan lockdown di beberapa daerah di kawasan tengah di kota terbesar di Australia itu, guna membendung perebakan wabah virus Covid-19 varian delta yang sangat menular.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 65 kasus Covid-19 telah dilaporkan sejauh ini dalam perebakan yang dikaitkan dengan seorang sopir limusin yang terinfeksi sekitar dua pekan silam, sewaktu ia membawa seorang awak penerbangan internasional dari bandara Sydney ke hotel tempat karantina.
Tetapi pihak berwenang setelah itu mengidentifikasi beberapa tempat infeksi potensial yang dikunjungi ribuan orang di berbagai penjuru Sydney Tengah, termasuk distrik bisnis utama kota itu.
Pihak berwenang telah khawatir oleh kejadian-kejadian di mana orang menularkan virus itu dalam pertemuan singkat di toko-toko dan kemudian dalam waktu cepat menginfeksi keluarga dekat mereka.
PM negara bagian New South Wales Gladys Berejiklian menyebutnya sebagai “periode paling menakutkan” sejak pandemi merebak lebih dari setahun silam.
Hari Jumat, ia memerintahkan siapapun yang tinggal atau bekerja di empat kawasan di Sydney Tengah agar tinggal di rumah selama sedikitnya satu pekan (kini diperpanjang jadi dua pekan) dan hanya keluar rumah untuk membeli kebutuhan esensial, mendapatkan layanan kesehatan, berolahraga atau jika mereka tidak dapat bekerja dari rumah.
Baca juga:Â Jutaan Laba-Laba Tebarkan Jaring 'Seluas 1 Kilometer' Setelah Banjir Bandang di Australia
Pembatasan itu mencakup para pekerja di distrik bisnis sentral karena khawatir para komuter berpotensi menyebarkan virus ke beberapa bagian kota itu, kata Berejiklian.
Follow Berita Okezone di Google News