YERUSALEM - Seorang kritikus dan aktivis Palestina terkenal dari Otoritas Palestina (PA) dilaporkan meninggal saat ditangkap polisi di Hebron, memicu kecaman dari tokoh-tokoh terkemuka di Tepi Barat dan sekitarnya.
Keluarga Nizar Banat mengatakan 20 tentara Palestina bersenjata menyerbu rumah keluarga di Hebron pada pukul 03:30 pagi pada Kamis (1/7) . Mereka secara brutal memukuli dan menangkapnya.
Dalam sebuah pernyataan, Gubernur PA Hebron Jibrin Al Bakri mengkonfirmasi Banat telah meninggal selama operasi untuk menangkapnya. “Saat ditangkap kesehatannya menurun, dan langsung dibawa ke RS Hebron dan setelah diperiksa oleh dokter ternyata warga tersebut sudah meninggal dunia,” terangnya.
Banat, 45, seorang tukang kayu, telah menjadi penentang keras PA selama bertahun-tahun, menuduhnya berulang kali melakukan korupsi. Dalam posting Facebook terbarunya, dia mengecam Perdana Menteri PA Mohammed Shtayyeh atas kesepakatan pertukaran yang gagal dengan Israel yang akan menyebabkan setidaknya satu juta vaksin Pfizer ditransfer ke PA.
Pada November tahun lalu, Banat menghabiskan beberapa hari di tahanan PA setelah dia memposting video di media sosial (medsos) yang mengungkapkan kritik tajam terhadap para pemimpin PA. Dia telah ditangkap di bawah undang-undang kejahatan dunia maya PA, yang disahkan pada 2017, yang menurut kelompok hak asasi manusia (HAM) menempatkan pembatasan ketat pada kebebasan berekspresi online.
"Kami takut dibunuh oleh pasukan keamanan Palestina yang melanggar hukum. Jelas ada keputusan untuk menyingkirkan oposisi. dan aktivis dengan harga berapa pun,” terang Issa Amro, seorang kritikus Palestina terkemuka dari PA, dan juga dari Hebron, kepada CNN.