KANADA - Mantan pasien dan anak-anak dari seorang dokter kesuburan di Kanada yang menggunakan spermanya sendiri atau tidak dikenal untuk menghamili pasien telah ditawari perjanjian penyelesaian sebesar USD10 juta (Rp145 miliar).
Ini dianggap sebagai penyelesaian hukum pertama dari kasus tersebut. Berdasarkan ketentuan kesepakatan, penggugat akan diberikan kompensasi berdasarkan tingkat kerugian yang ditentukan pengadilan.
Uang juga akan disisihkan untuk database DNA agar lusinan anak dapat mengidentifikasi ayah biologis mereka.
Gugatan class action saat ini mencakup 226 orang. Dr Barwin bekerja di dua klinik di Ottawa, Ontario.
Beberapa pasangan yang diberitahu bahwa sperma pasangan pria akan digunakan tanpa sadar diberikan sampel acak, dan dalam beberapa kasus, sampel dari dokter sendiri.
(Baca juga: Bagaimana Gempa Bumi Munculkan Lubang-Lubang Menganga Seperti 'Keju Swiss'?)