Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Sydney 'Lockdown', Warga: "Kami Bukan Virusnya"

Antara , Jurnalis-Selasa, 10 Agustus 2021 |15:04 WIB
Sydney 'Lockdown', Warga:
Sydney 'lockdown' akibat pandemi virus Covid-19 (Foto: Antara/Reuters)
A
A
A

  • Kegagalan bisnis

Penguncian lebih ketat juga telah memberi pukulan ekonomi, yang menurut pemerintah federal dapat berkontribusi pada munculnya resesi kedua dalam dua tahun.

Pemerintah berkuasa tengah menghadapi tingkat dukungan publik paling rendah menurut jajak pendapat, jelang pemilihan umum pada awal 2022.

Bagian barat Sydney, di mana tiga perempat penduduk di pinggiran kota lahir di negara lain, menyumbang sekitar 7 persen pada ekonomi nasional senilai 1,6 triliun dolar Australia (sekitar Rp17.273,9 triliun), dari sektor logistik dan produksi, kata asosiasi industri Business Western Sydney (BWS).

Sebelum penguncian, tiga perempat dari 1 juta pekerja di kawasan itu meninggalkan permukiman mereka setiap hari untuk bekerja.

"Banyak dari pekerja ini telah berubah dari orang yang mendapat gaji jadi orang yang antre mendapatkan bantuan untuk pertama kali dalam hidup mereka," kata Direktur Eksekutif BWS David Borger.

Pemerintah negara bagian telah mengatakan mereka akan membolehkan 800.000 buruh konstruksi di bagian barat kembali bekerja setelah divaksin lengkap.

Data pemerintah menunjukkan dengan pasokan vaksin yang terbatas dan perubahan saran medis vaksin bagi yang berusia di bawah 40 tahun, kurang dari seperenam penduduk muda Australia telah divaksin lengkap.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement