JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa sebanyak dua kampung di dua desa, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, masih tergenang banjir pada Senin 9 Agustus 2021, pukul 22.30 WIB.
BNPB telah menerima laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serang. Banjir tersebut dipicu salah satunya hujan dengan intensitas tinggi.
"Kemudian menyebabkan air di saluran irigasi dan Sungai Ciunjung meluap,” ungkap Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan yang diterima, Selasa (10/8/2021).
Baca juga: BNPB: Banjir Landa 2 Kabupaten di Provinsi Banten
Hingga hari ini, pukul 06.00 WIB, titik genangan dengan ketinggian muka air (TMA) 10 – 60 cm. Kedua kampung yang tergenang berada di Kecamatan Baros, Kabupaten Serang. Genangan di Kampung Pulokiong, Desa Baros, masih tergenang dengan TMA 10 – 50 cm. Kampung Siliwung, Desa Sukamanah, TMA 10 – 60 cm.
Pantauan BPBD setempat warga memilih untuk bertahan di rumah mereka meskipun masih ada genangan air. Kampung Cipanganten, Desa Panyirapan, yang sebelumnya dilanda banjir, saat ini situasinya sudah kondusif. BPBD melaporkan tidak ada lagi genangan di kampung tersebut.
Baca juga: BNPB: 193 Jiwa di 4 Desa Terdampak Banjir Seram
Sedangkan di lokasi lain, wilayah terdampak banjir di Desa Kadubeureum, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, masih menunggu hasil dari kaji cepat BPBD yang berada di lapangan.
Data sementara BPBD Kabupaten Serang mencatat banjir berdampak pada 63 KK (259 jiwa). Rincian warga yang terdampak sebagai berikut Desa Baros 30 KK (100 jiwa), Desa Sukamanah 30 KK (150) dan Desa Kadubeureum 3 KK (9). Tidak ada korban jiwa akibat banjir di beberapa kampung ini.