(Baca juga: Indonesia Kembali Serukan Dialog antara Pemerintah Afghanistan dan Taliban)
“Saya juga sangat terganggu dengan indikasi awal ketika Taliban memberlakukan pembatasan ketat terkait hak asasi manusia di wilayah yang mereka kuasai, terutama menarget perempuan dan jurnalis,” ungkapnya.
“Sangat mengerikan dan memilukan atas laporan mengenai hak-hak gadis dan perempuan Afghanistan yang diperoleh dengan susah payah, tapi kemudian (kebebasan itu) direnggut dari mereka,” tandasnya.
Sebelumnya pada Jumat (13/8), Guterres menyampaikan PBB tidak berencana untuk meninggalkan negara itu meskipun situasi keamanan memburuk dengan cepat.
(Susi Susanti)