Pesawat TNI AU dengan nomor A-7305 itu sebelumnya berangkat pada Rabu (18/8/2021) pukul 06.00 WIB melalui rute Jakarta-Aceh kemudian Kolombo di Sri Lanka, selanjutnya menuju Karachi-Islamabad di Pakistan hingga Kabul, Afganistan.
"Dalam proses evakuasi ini banyak hal yang harus kami lakukan secara paralel bukan 'one after another'. Oleh karena itu, begitu pesawat 'take off' dari Halim, maka kami di darat melanjutkan mengurus izin lintas udara dan izin mendarat di Kabul," ujarnya.
Menlu Retno menambahkan operasi evakuasi WNi itu dirancang matang dan penuh kehati-hatian serta "lowkey" atau dilakukan secara senyap.
"Kehati-hatian dan sifat 'lowkey' ini diperlukan mengingat adanya dinamika lapangan yang sangat tinggi dan situasi yang sangat cair," katanya.
Saat ini, 26 orang WNI, lima orang warga negara Filipina dan dua warga negara Afganistan (satu suami dari WNI dan satu lagi perempuan staf KBRI) serta tim evakuasi menjalani protokol kesehatan setelah tiba di Jakarta.
Menlu Retno menambahkan seluruhnya dalam kondisi baik, hanya satu orang diplomat Indonesia yang membutuhkan perawatan medis, tapi bukan mengidap Covid-19.
(Erha Aprili Ramadhoni)