Mengutip catatan dari Wichmann dalam 'Waves of Destruction in the East Indies: the Catalogue of Earthquakes and Tsunami in the Indonesian Region from 1538 to 1877’, Ron Haris peneliti paleotsunami dari Brigham Young University pernah menyampaikan bahwa Kupang pernah beberapa kali dilanda gempa dahysat, antara lain pada prakiraan waktu antara 1793 – 1795 dengan VIII MMI, 1813 pada IX MMI, 1829 pada VIII MMI, sedangkan di Kota Dili, Timor Leste, di tahun 1857 dengan IX – X MMI.
Timor Tengah Utara yang berada di tengah Pulau Timor ini berjarak 210 km dari Kota Kupang di sisi timur, sedangkan dengan Kota Dili berjarak 203 km di sisi barat.
Masyarakat selalu diimbau untuk tetap waspada dan siaga terhadap potensi gempa bumi. Dampak korban jiwa dan kerusakan lebih disebabkan karena struktur bangunan yang tidak mampu menahan guncangan, dan bukan fenomena gempanya.
(Qur'anul Hidayat)