WASHINGTON - Militer Amderika Serikat (AS) mengklaim telah membunuh seorang gembong perencana kelompok ISIS-K dalam serangan pesawat nirawak (drone) di Afghanistan timur.
Terduga perencana ISIS-K itu jadi sasaran tembakan drone AS di Provinsi Nangarhar.
"Indikasi awal menunjukkan kami telah membunuh target tersebut," kata Kapten Bill Urban dari Komando Sentral Militer AS. Dia juga menyatakan serangan itu tidak menimbulkan korban warga sipil.
Seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya kepada Reuters mengatakan tembakan drone tersebut menargetkan seorang anggota ISIS yang selama ini terlibat dalam merencanakan serangan-serangan mereka.
Diluncurkan dari sebuah pangkalan di Timur Tengah, tembakan roket dari drone Reaper itu langsung menghancurkan mobil yang dikendarai perancang serangan ISIS-K itu bersama seorang anggota lainnya. Mereka langsung tewas di tempat.
(Baca juga: Ancaman Keamanan, Kedubes AS Peringatkan Warganya Hindari Bandara Kabul)
Kelompok ISIS-K mengaku melancarkan serangan di luar Bandara Kabul Kamis (26/8) yang menewaskan sedikitnya 170 orang, termasuk 13 tentara Amerika.
Saat itu evakuasi besar-besaran dengan pesawat terbang tengah berlangsung sejak kelompok Taliban kembali menguasai Kabul pertengahan Agustus.
Dalam dua pekan terakhir, lebih dari 100.000 orang diyakini telah dievakuasi, saat tenggat waktu bagi pasukan AS untuk keluar dari Afghanistan akan belangsung pada Selasa 31 Agustus mendatang.
(Baca juga: Balas Serangan Bom di Bandara Kabul, Militer AS Serang ISIS-K dengan Drone)