ISRAEL - Polisi Israel, pada Senin (6/9), melakukan perburuan besar-besaran di Israel utara dan Tepi Barat yang diduduki setelah enam tahanan Palestina melarikan diri pada Minggu (5/9) malam dari penjara dengan tingkat pengamanan tinggi.
Sejumlah pejabat Israel mengatakan polisi telah memasang penghalang jalan dan melakukan patroli di daerah tersebut. Radio Tentara Israel mengatakan 400 tahanan dipindahkan sebagai tindakan pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya upaya pelarian tambahan.
Radio itu mengatakan para tahanan melarikan diri melalui terowongan dari penjara Gilboa, yang seharusnya menjadi salah satu fasilitas paling aman di Israel. Mereka yang melarikan diri itu dilaporkan menerima bantuan dari luar.
Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett, menyebutnya sebagai “insiden serius'' yang membutuhkan upaya maksimal dari berbagai cabang keamanan Israel.
(Baca juga: Polisi Israel Tangkap dan Interogasi Aktivis Palestina)
Dia terus memantau perkembangan kasus pembobolan penjara itu, yang terjadi hanya beberapa jam sebelum Israel memperingati Tahun Baru Yahudi. Pihak berwenang tampaknya meyakini bahwa para tahanan yang melarikan diri bukan merupakan ancaman bagi masyarakat umum sehingga tidak ada instruksi bagi orang-orang untuk mengubah rutinitas mereka.
Para pelarian itu diyakini bergerak menuju Jenin, di mana Otoritas Palestina yang diakui secara internasional memiliki sedikit kendali dan di mana kelompok-kelompok militan pendukungnya dalam beberapa pekan terakhir secara terbuka bentrok dengan pasukan Israel. Helikopter-helikopter Israel terlihat terbang di atas Jenin pada Senin (6/9) pagi.
(Baca juga: Polisi Israel Serang Warga Palestina yang Protes Pengusiran Paksa, 23 Orang Terluka)