5 Fakta Mengerikan Bencana di Bogor, Jembatan Roboh hingga Banjir Terjang 4 Kecamatan
BOGOR - Hujan deras mengguyur wilayah Bogor dan sekitarnya. Akibatnya membuat aliran Sungai Cidurian meluap pada Senin (6/9). Beberapa kecamatan yang dilintasi sungai tersebut terdampak luapan air atau banjir bandang.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Badan Informasi Geospasial (BIG) melakukan investigasi atas meluapnya aliran Sungai Cidurian. Berikut beberapa fakta bencana alam banjir bandang Sungai Cidurian yang dihimpun Okezone, Rabu (8/9/2021).
(Baca juga: Banjir Bandang Akibat Luapan Sungai Cidurian Bogor Robohkan Jembatan)
1. Berdampak di 4 Kecamatan
Banjir bandang di Sungai Cidurian yang terjadi Senin sore lalu disebabkan oleh curah hujan tinggi sejak sore hingga menjelang malam di wilayah barat Kabupaten Bogor.
Setelah dilakukan investigasi, Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Bogor, Adam Hamdani saat dihubungi menyebutkan bahwa banjir bandang tersebut mengakibatkan kerusakan infrastruktur di empat kecamatan, yakni Cigudeg, Nanggung, Jasinga, dan Sukajaya.
(Baca juga: 5 Fakta Ibu-Ibu Curi Susu untuk Anak, Hotman Paris Turun Tangan hingga Terdesak Ekonomi)
2. Jembatan Roboh dan Merusak Belasan Rumah Warga
Budi Pranowo selaku Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor menjelaskan, untuk Kecamatan Jasinga, wilayah terdampak berada di Desa Kalong Sawah. Di lokasi ini, tercatat 11 unit rumah warga terdampak, 1 unit rusak berat, 1 jembatan antar kampung putus, 1 tiang listrik terbawa arus sungai dan 1 pondok pesantren terdampak.
Kemudian, untuk Kecamatan Cigudeg jembatan penghubung antar kampung terputus. Sedangkan, di Kecamatan Sukajaya jembatan penghubung antar wilayah Kampung Urug dengan Kampung Nanggela juga terputus akibat luapan Sungai Cidurian.
"Di Sukajaya jembatan yang putus sepanjang 20 meter. Jembatan itu merupakan salah satu akses penghubung masyarakat setempat dan diperlukan penanganan oleh dinas terkait," ungkap Budi.
Terakhir, untuk Kecamatan Nanggung terdapat 3 jembatan antar kampung di Desa Malasari yang terputus diterjang air. Terdapat pula 10 rumah warga yang berada di bantaran Sungai Cidurian mengungsi.
3. Berdampak Longsor
Selain berdampak robohkan jembatan dan merusak belasan rumah warga, khusus di Kecamatan Nanggung, jalan sepanjang delapan meter mengalami longsor, tepatnya di Desa Malasari. Hal ini tentunya semakin mempersulit keadaan warga setempat karena semakin tidak memiliki akses antar kampung.
Data sementara menyatakan bahwa penghuni 10 rumah di bantaran Sungai Cidurian yang berlokasi di Desa Nanggung, Kecamatan Nanggung, terpaksa diungsikan.
4. Pemkab Bogor akan Membangun Bendungan
Bupati Bogor Ade Yasin, mengatakan, untuk mengantisipasi banjir di kemudian hari, Ia mengatakan akan berencana membuat bendungan, namun saat ini masih dalam tahap lelang proyek.
"Tahun ini ada rencana membangun, masa sanggah, mudah-mudahan Kamis atau Jumat sudah bisa langsung turun ke lapangan untuk perbaikan," ujarnya.
Selain itu, Ade Yasin juga membagikan bantuan bahan makanan kepada para korban bencana di wilayah Kabupaten Bogor itu melalui Dinas Sosial (Dinsos).
5. Sejumlah Wilayah Berpotensi Banjir
Wilayah Kabupaten Bogor memiliki 37 kecamatan yang berpotensi terhadap bahaya banjir dengan kategori tinggi hingga sedang. Berdasarkan pantauan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), warga wilayah di Kabupaten Bogor patut siap siaga dan waspada.
Memasuki musim hujan pada September 2021, sejumlah wilayah yang berpotensi mengalami curah hujan tinggi dan juga berpotensi pada banjir bandang, yakni di wilayah Caringin, Ciampea, Cibungbulang, Cigombong, Cijeruk, Ciomas, Dramaga, Kemang, Leuwiliang, Pamijahan, Rancabungur, Rumpin, Tamansari dan Tenjolaya.
(Fahmi Firdaus )
