Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi turut berpendapat bahwa momen peluncuran Kanal Indonesiana di masa pandemi ini sangatlah tepat.
“Selama pandemi, pelaku seni dan budaya Indonesia tidak dapat secara bebas mengekspresikan karya di ruang publik. Sebaliknya, masyarakat luas juga tidak dapat menikmati ragam seni budaya Indonesia secara langsung. Keterbatasan ini juga mempengaruhi kerja diplomasi budaya yang berusaha mendekatkan hubungan antarnegara melalui interaksi masyarakatnya. Oleh sebab itu, kehadiran kanal Indonesiana dapat menjadi platform penting untuk menembus berbagai keterbatasan ini,” tuturnya.
Dari luar negeri, Kanal Indonesiana sebagai alat diplomasi budaya juga mendapatkan sambutan positif. Dukungan tersebut antara lain datang dari Duta Besar (Dubes) RI untuk Inggris Raya Desra Percaya, Dubes RI untuk Republik Rakyat Tiongkok Merangkap Mongolia Djauhari Oratmangun, dan Dubes RI untuk Selandia Baru Tantowi Yahya.
Dubes Tantowi mengatakan, kanal Indonesiana dapat memperluas akses bagi literasi budaya, ruang ekspresi, dan interaksi budaya.
Pemangku kepentingan lain dari berbagai kalangan juga turut memberikan dukungan dan apresiasi pada peluncuran Merdeka Belajar Episode Ketiga Belas: Merdeka Berbudaya dengan Kanal Indonesiana. Mereka antara lain adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming, Komposer Erwin Gutawa, Penggiat Budaya Batak Ojax Manalu, Pemeran dan Penari Nungki Kusumastuti, Dalang dan Pencipta Musik Gamelan Blacius Subono.
Selain itu, dukungan juga datang dari Penggiat Budaya Fafa Utami, Koreografer Hartarti, Musisi Neotradisional Ivan Nestorman, Komposer Gamelan, Penulis Lagu, dan Penyanyi Peni Candra Rini, Penata Musik Adra Karim, Penata Seni Pertunjukan Inet Leimena, Perupa Dolorosa Sinaga, Sutradara dan Penulis Skenario Rahabi Mandra, Aktris Maudy Kusnaedi, dan beberapa aktor seperti Chicco Jericho, Abimana, dan Jeremy Thomas.
Pasti penasaran dengan Kanal Indonesiana ini kan? Langsung saja klik di sini , Anda bisa nikmati beragam konten menarik di manapun dan kapanpun.
CM
(Yaomi Suhayatmi)