JAKARTA - Fumio Kishida resmi menjadi Perdana Menteri Jepang ke-100 pada Senin (4/10/2021). Mantan Menteri Luar Negeri itu terpilih menggantikan Yoshihide Suga setelah memenangkan mayoritas suara di kedua majelis parlemen.
Kishida merupakan politisi dan diplomat Jepang yang mulai terjun ke dunia politik sejak 1993 setelah sebelumnya, pada 1987 lebih dulu menjadi sekretaris dari seorang anggota DPR.
BACA JUGA: Fumio Kishida Resmi Jadi Perdana Menteri Jepang Ke-100
Pria kelahiran Shibuya-ku, Tokyo pada 29 Juli 1957 itu adalah seorang lulusan fakultas hukum Waseda University. Penggemar bisbol itu diketahui memiliki tiga anak laki-laki, dan dikenal sebagai sosok yang senang minum.
Kishida lahir di keluarga politisi. Ayahnya, Fumitake Kishida dan kakeknya, Masaki Kishida adalah mantan anggota majelis rendah Jepang. Kishida juga berkerabat jauh dengan Perdana Menteri sebelumnya, Kiichi Miyazawa.
Lingkungan keluarga ini membuat Kishida memutuskan untuk terjun ke dunia politik.
Jika dilihat, karier politiknya tidak hanya menjadi seorang anggota dewan, tetapi ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Urusan Okinawa (2007-2008), Menteri Kebijakan Luar Angkasa dan Urusan Konsumen (2008), Menteri Luar Negeri dalam Kabinet Abe (2012-2017), dilansir dari website resmi Menteri Luar Negeri Jepang.
Pada September tahun ini dia memenangkan pemilihan kepemimpinan partai setelah mantan Perdana Menteri Yoshihide Suga mundur dan memutuskan tak mencalonkan diri lagi.
BACA JUGA: Menangi Kepemimpinan Partai Berkuasa, Fumio Kishida Hampir Pasti Jadi PM Baru Jepang
Selama kampanye kepemimpinannya, Kishida berjanji akan menghabiskan puluhan triliun yen untuk merangsang pertumbuhan ekonomi, memprioritaskan masyarakat berpenghasilan rendah, daerah yang kesulitan, dan industry pariwisata.
Dengan demikian, ia merasa mampu membawa Jepang jauh lebih baik dari kebijakan ekonomi neoliberal Abe, atau disebut “Abenomics” yang dirasa malah memperburuk ketimpangan pendapatan di masyarakat.
(Rahman Asmardika)