Selain itu, Bupati Luwu Syukur Bijak telah menginstruksikan segera melaksanakan penanganan darurat apa yang harus cepat dilakukan dalam membantu para korban banjir dan tanah longsor. Bahkan bupati dan wakil bupati setempat sudah mengunjungi lokasi pengungsian usai bencana.
"Sudah dikeluarkan tanggap darurat bencana, kita dikasih 21 hari waktunya. Karena ada beberapa penanganan darurat seperti longsoran. BPBD Provinsi juga sudah mengirimkan bantuan termasuk dari Kementerian Sosial. Rencananya, Rabu nanti, Menteri Sosial mau datang meninjau," katanya.
Sebelumnya, musibah banjir bandang dan tanah longsor terjadi pada Minggu 3 Oktober 2021, sekitar pukul 17.26 WITA. Dari pemantauan BPBD setempat, banjir melanda empat kecamatan yakni Kecamatan Walenrang, Walenrang Utara, Walenrang Timur dan Lamasi Timur.
Sedangkan bencana tanah longsor terjadi di Desa Ilanbatu di Kecamatan Walenrang Barat. Empat orang dinyatakan meninggal dunia karena tertimbun sendimen tanah longsor.
Banjir bandang tersebut diakibatkan Sungai Lamasi meluap dikarenakan intensitas curah hujan tinggi dan disaat bersamaan air laut juga pasang di pantai Lamasi, membuat air kembali ke permukaan.
Tercatat sebanyak 237 unit rumah warga dan beberapa fasiltas publik terendam air. Tiga rumah, tujuh ekor hewan ternak dan kandang ayam potong dibawa hanyut arus air saat kejadian. Puluhan hektare lahan persawahan juga ikut terendam air dengan ketinggian bervariasi antara 20-100 centimeter. Untuk puluhan korban terluka sudah mendapatkan perawatan medis di puskesmas setempat.
(Awaludin)