CHINA - Sehari setelah angkatan udara China mengerahkan sejumlah rekor pesawat tempur ke wilayah udara Taiwan dalam apa yang digambarkan sebagai "tindakan provokatif yang tidak bertanggung jawab," China telah memperingatkan bahwa perang akan segera terjadi.
Pada Senin (4/10), 34 pesawat tempur J-16 China mengawal 12 pembom H-6 berkemampuan nuklir ke wilayah Taiwan, sehingga total pesawat China yang dikirim ke zona pertahanan Taiwan selama empat hari terakhir menjadi hampir 150 pesawat.
Menurut pemerintah Taiwan, langkah-langkah terbaru yang dilakukan pihaknya menunjukkan bahwa pulau itu mungkin hampir secara resmi mendeklarasikan kemerdekaan – sebuah langkah yang dapat mendorong Beijing untuk bertindak langsung.
Dikutip majalah Foreign Affairs, Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen menulis bahwa akan ada konsekuensi "bencana" bagi perdamaian dan demokrasi di Asia jika pulau itu jatuh ke tangan China.
"Ini akan menandakan bahwa dalam kontes nilai global saat ini, otoritarianisme lebih unggul daripada demokrasi," Presiden Tsai memperingatkan.
Presiden Tsai menambahkan bahwa Taiwan akan melakukan apa pun untuk mempertahankan diri.
Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu pun mengeluarkan pernyataan yang menantang.
“Jika China akan meluncurkan perang melawan Taiwan, kami akan berjuang sampai akhir, dan itu adalah komitmen kami,” tegasnya.
 (Baca juga: Taiwan Kirim Pesawat Tempur Halau Pesawat China, Sistem Rudal Pantau Pergerakan)