Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pasangan Ini Dituduh Jual Data Desain Kapal Selam Nuklir, Dapat Imbalan Rp1,4 Miliar

Susi Susanti , Jurnalis-Senin, 11 Oktober 2021 |09:08 WIB
Pasangan Ini Dituduh Jual Data Desain Kapal Selam Nuklir, Dapat Imbalan Rp1,4 Miliar
Kapal selam nuklir (Foto: US Navy/ Thiep Van Nguyen II)
A
A
A

WEST VIRGINIA - Seorang insinyur nuklir Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) dan istrinya telah didakwa mencoba menjual rahasia nuklir kepada apa yang mereka anggap sebagai negara asing.

Departemen Kehakiman mengumumkan Jonathan Toebbe dan istrinya Diana ditangkap di West Virginia pada Sabtu (9/10).

Mereka diduga mencoba menjual data desain kapal selam nuklir, yang disembunyikan dalam sandwich selai kacang, kepada seseorang yang mereka pikir mewakili negara lain. Sebenarnya, itu adalah agen Biro Investigasi Federal (FBI) yang menyamar.

Menurut pernyataan itu, Toebbe dan rekannya - masing-masing 42 dan 45 - kini telah didakwa berdasarkan Undang-Undang Energi Atom.

Toebbe bekerja di program propulsi nuklir Angkatan Laut AS dan memiliki izin keamanan nasional.

(Baca juga: Waduh, Masih Ada 13.000 Senjata Nuklir Ancam Perdamaian Dunia)

Departemen Kehakiman mengatakanpada April 2020 ia mengirim paket ke pemerintah asing yang berisi data terbatas dan pesan yang menyarankan hubungan rahasia, sehingga mereka dapat membeli lebih banyak data darinya.

Dia kemudian diduga mulai menulis kepada seseorang melalui email terenkripsi. Dia mengira orang ini mewakili pemerintah asing, namun mereka sebenarnya adalah agen FBI.

Setelah beberapa bulan, pasangan yang dituduh diduga membuat kesepakatan untuk berbagi informasi rahasia dengan imbalan sekitar USD100.000 (Rp1,4 miliar) dalam cryptocurrency.

(Baca juga: NATO Desak China Batasi Penyebaran Senjata Nuklir)

Pada Juni tahun ini, Jonathan dan Diana Toebbe melakukan perjalanan ke West Virginia untuk mengirimkan data.

Pernyataan tertulis mengatakan Diana diketahui bertindak sebagai pengintai. Sedangkan Jonathan menempatkan kartu SD yang disembunyikan di dalam setengah sandwich selai kacang di lokasi yang ditentukan.

Setelah agen mengumpulkan kartu, mereka mengirim pembayaran dan menerima kunci dekripsi untuk mengakses kartu SD. Di atasnya ada data terbatas "terkait dengan reaktor nuklir bawah laut".

Toebbe kemudian melakukan apa yang disebut ‘dead drop kedua’ - kali ini tersembunyi di dalam paket permen karet - pada Agustus lalu, dengan lebih banyak data rahasia di dalamnya.

Agen FBI kemudian menangkap pasangan itu pada Sabtu (9/10), selama ‘dead drop ketiga’.

Menurut rencana, pasangan itu akan muncul di pengadilan federal pada 12 Oktober esok waktu setempat.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement