"Saya benar-benar tidak berpikir sekolah menengah telah mengambil tanggung jawab atas bagian mereka ini," kata sang ibu kepada Mercury News.
"Semua orang harus merasa lega wanita ini tidak di jalan," ujarnya.
"Dia merawat anak-anak ini, mengatur mereka untuk tindakan seksual, dan dia seorang ibu dan melakukan ini pada anaknya sendiri. Aku tak habus pikir mencoba memikirkan apa untungnya baginya,” tambahnya.
Sementara itu, pihak sekolah mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya menyelidiki setiap masalah yang muncul di sekolah dan bekerja sama dengan penegak hukum untuk mendukung penyelidikan terhadap hal-hal yang terjadi di luar sekolah.
“Penting untuk dicatat bahwa kami mengambil topik minum di bawah umur dengan sangat serius dan bekerja terus menerus untuk mempromosikan kesadaran dan dialog di kelas kami dan komunitas kami,” terang pernyataan sekolah.
“Selain itu, orang tua dan keluarga juga memainkan peran penting dalam menetapkan harapan yang jelas untuk perilaku anak muda kita dan dalam memantau aktivitas mereka. Hanya bersama-sama kita dapat secara efektif mengatasi masalah sosial seperti penyalahgunaan minuman alkohol,” lanjutnya.
(Susi Susanti)