47 Tamu Keracunan Makanan di Hotel Bintang Lima, Polisi Tahan 3 Pegawai
KAIRO - Tiga pegawai di sebuah hotel bintang lima telah ditahan setelah 47 turis keracunan makanan saat menginap di sana.
Sebanyak 29 warga Rusia, 14 Estonia, dan empat warga Republik Ceko dilarikan ke rumah sakit setelah jatuh sakit di hotel AMC Royal di Hurghada, Mesir, selama akhir pekan.
BACA JUGA: 5 Peristiwa Keracunan Makanan, Ada yang Korbannya hingga Ratusan Orang : Okezone Nasional
Sebagai akibat dari penyakit yang meluas, Penuntut Layanan Umum di Mesir memutuskan untuk menahan asisten direktur makanan dan minuman, petugas kualitas hotel dan kepala koki selama empat hari, sambil menunggu penyelidikan, demikian dilaporkan Mirror.
Menurut laporan media lokal, jaksa penuntut umum pertama kali menerima laporan 14 orang dari Estonia jatuh sakit pada 30 Oktober.
BACA JUGA: Pandemi Covid-19, Ini Langkah-Langkah Mesir Buka Kembali Sektor Pariwisatanya
Kemudian muncul laporan bagaimana lebih banyak turis dibawa ke rumah sakit karena keracunan makanan setelah makan di hotel di Kota Hurghada, lokasi wisata populer untuk penyelam skuba.
Inspeksi dilaporkan telah dilakukan di hotel, dan sampel diambil dari makanan hotel di dapur dan lemari pembeku. Berbagai sumber air dan lokasi pengolahan makanan juga diperiksa.
Hasil penyelidikan akan dimasukkan dalam laporan, menurut Egypt Independent.
Menurut kantor berita Rusia Tass, yang menempatkan jumlah orang Rusia yang jatuh sakit menjadi 40, bukan 31, para turis telah dipindahkan ke hotel yang berbeda.
"Empat puluh orang meminta bantuan ke rumah sakit,” demikian disampaikan Federasi Kamar Pariwisata Mesir kepada Tass.
"Saat ini, empat telah dipulangkan dan 36 lainnya menjalani perawatan medis."
"Kondisi kesehatan semua pasien memuaskan, stabil dan tidak mengancam jiwa. Dokter dapat mengeluarkan mereka dari rumah sakit pada Senin (1/11/2021)," demikian disampaikan federasi itu.
Hotel ini tidak hanya menghadapi "hukuman finansial yang besar", tetapi juga penutupan tanpa batas waktu.
"Hotel mungkin tidak hanya menghadapi hukuman finansial yang besar tetapi juga penutupan penuh dengan pencabutan izinnya karena kegagalan memenuhi persyaratan sanitasi untuk bahan makanan, minuman, dan layanan," tambahnya.
(Rahman Asmardika)
