Seorang siswa yang tinggal di dekatnya mengatakan dia telah mendengar ledakan itu dan merasakan panasnya di rumahnya, dan kemudian bergegas ke tempat kejadian.
“Kami melepas baju kami dan membungkus tangan kami untuk mengangkat mayat dari tempat pembakaran dan membawanya ke tempat yang aman,” kata mahasiswa, Abdul Waheed Kamara, 26.
“Saya pribadi menyelamatkan 16 orang, yang terakhir adalah seorang wanita. Saya dan pria lain membantunya ke tempat yang aman. Dia masih hidup tetapi terbakar parah,” lanjutnya.
Dia mengatakan dirinya menghitung ada lebih dari 100 mayat, dan bahwa dinas pemadam kebakaran telah tiba sekitar 30 menit setelah ledakan. Tidak ada tentara di sana, dan petugas polisi berdiri jauh dari api.
Kamara mengatakan di antara korban tewas, seorang anak yang mengenakan ransel, orang-orang yang tertidur di garasi dan tempat parkir terdekat, pemilik toko yang mencoba menyelamatkan barang-barang mereka dan terjebak dalam api, dan semua penumpang minibus tewas terkena ledakan.
"Saya masih bisa melihat adegan wanita yang saya selamatkan, dan saya tidak bisa melepaskan bayangan itu dari kepala saya," katanya.
“Aku tidak akan bisa melihat tempat itu lagi,” ujarnya.
(Susi Susanti)