MEDAN - Bripka KPS, polisi yang nyaris diamuk warga di Jalan Doktor Mansyur, Medan, Sumatera Utara, kini terancam akan dipidana. Oknum polisi yang bertugas di Polsek Deli Tua tersebut, terancam pidana karena adanya dugaan pemerasan yang dilakukan, yang berujung pada kemarahan warga.
Bripka KPS ditangkap, saat diduga baru saja melakukan pemerasan terhadap seorang wanita pengendara sepeda motor, yang dituding melakukan pelanggaran.
Warga yang curiga dengan aksi Bripka KPS, kemudian ramai – ramai bertindak, karena sempat mengira jika Bripka KPS merupakan polisi gadungan.
Bripka KPS bahkan nyaris diamuk warga, namun beruntung petugas Polsek Sunggal datang untuk menyelamatkannya.
Setelah diketahui jika bripka k-p-s merupakan polisi sungguhan, Bripka KPS pun kemudian digelandang ke Polrestabes Medan, guna proses pemeriksaan lanjutan.
Adanya dugaan pelanggaran yang dilakukan Bripka KPS, memaksanya untuk sementara harus ditempatkan di tempat khusus di sel Propam Polrestabes Medan.
Bahkan, Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak menyebut, Bripka KPS terancam akan dihukum pidana, karena dugaan pemerasan yang dilakukan, dengan modus mencari kesalahan masyarakat.
Irjen Pol Panca Putra menegaskan, pihaknya tidak akan ragu untuk memberikan tindakan tegas, bagi setiap bawahannya yang melakukan pelanggaran. "Terlebih pelanggarannya sangat merugikan masyarakat," tegasnya.
Sebelumnya, kejadian bermula pada saat korban yang merupakan seorang wanita yang belum diketahui identitasnya mengendarai sepeda motor dari arah Kampung USU menuju ke Simpang Jalan Setia Budi.
Saat melintas di depan Masjid Istiqomah Jalan dr Mansur, korban dipepet oleh seorang pria berpakaian seragam polisi langsung untuk menghentikan sepeda motornya dan langsung meminta kelengkapan surat kendaraan bermotor berupa STNK dam SIM.
Korban pun langsung menunjukkan apa yang diminta Bripka KPS. Namun korban yang curiga pada bripka KPS langsung memintanya untuk menunjukkan KTA anggota Polri, namun hal itu tidak mau ditunjukkan KPS, hingga terjadi cekcok mulut yang mengundang perhatian warga dan pengguna jalan.
(Khafid Mardiyansyah)