Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Ketika Umat Hindu-Muslim Bergandengan Tangan untuk Melakukan Kerusuhan

Vanessa Nathania , Jurnalis-Jum'at, 19 November 2021 |13:57 WIB
Ketika Umat Hindu-Muslim Bergandengan Tangan untuk Melakukan Kerusuhan
Ketika umat Hindu dan Islam bergabung melawan kerusuhan (Foto: AFP)
A
A
A

Tapi Kerusuhan Pangeran Wales mengguncangnya sampai ke intinya. "Kami telah mencicipi swaraj," katanya dengan ironi. Dia dengan getir mencatat bahwa kerusuhan telah memvalidasi ketakutan minoritas yang lebih kecil terhadap mayoritarianisme kekerasan.

Maka, ketika Bombay pulih dari pembantaian, Gandhi dengan tergesa-gesa bekerja untuk mendapatkan kembali kepercayaan dari anggota minoritas ini.

Dia menginstruksikan Kongres dan relawan Khilafat tentang pentingnya hak-hak minoritas dan melakukan reparasi. Komunitas mayoritas, kata Gandhi, memiliki tanggung jawab tersumpah untuk menegakkan kesejahteraan minoritas. Pada pertemuan dan publikasi Kongres, ia memberikan ruang politik yang signifikan kepada perwakilan minoritas, yang menyuarakan keraguan mereka tentang taktik Gandhi dan kekhawatiran mereka tentang dorongan mayoritas.

Langkah yang paling luar biasa, Gandhi dengan mantap mengganti slogan persatuan Hindu-Muslim dengan yang baru: "Persatuan Hindu-Muslim-Sikh-Parsi-Kristen-Yahudi".

Itu adalah ungkapan yang berat, tetapi berhasil, membantu meyakinkan minoritas yang lebih kecil bahwa mereka akan mendapat tempat di India yang merdeka.

Sedikitnya 58 orang tewas dalam kerusuhan itu, sementara lebih dari satu dari enam pabrik minuman keras di Bombay diserang. Bagi Pangeran Wales, kerusuhan tersebut menandai awal yang tidak menyenangkan untuk turnya. Di tempat lain di India, dia disambut dengan pemogokan atau ancaman pembunuhan.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement