Sementara itu, Ketua Bersama Komite Eksekutif Konvensi Rakyat Angela Herliani Tanoesoedibjo mengatakan ruang demokrasi di dunia digital telah ada. Namun, Konvensi Rakyat memiliki perbedaan fundamental.
"Ruang-ruang berdemokrasi di dunia digital sesungguhnya telah ada di berbagai ruang siber atau Internet. Namun, Konvensi Rakyat memiliki perbedaan fundamental, yaitu sebuah gagasan demokrasi digital yang memiliki tempat yang terlembaga, terarah, dan dengan tujuan yang terukur," kata Angela.
Angela menambahkan bahwa pencalonan berbasis teknologi informasi untuk meruntuhkan sekat antar kelompok, suku, agama, ras, dan juga kelas ekonomi.
"Pencalonan berbasis teknologi informasi secara alamiah akan meruntuhkan sekat antarkelompok, suku, agama, ras dan juga kelas ekonomi. Inilah yang menjadi semangat dan esensi demokrasi digital bahwa cita-cita, inklusivitas, akuntabilitas, demokrasi substantif dan partisipatif dapat tercapai melalui Konvensi Rakyat," imbuhnya.
(Angkasa Yudhistira)