Kemudian, perairan selatan Kepulauan Anambas, perairan timur Kepulauan Bintan, perairan selatan Kepulauan Sangihe-Talaud, perairan Bitung-Kepulauan Sitaro, Laut Maluku bagian selatan, Laut Sulawesi bagian timur, Teluk Cendrawasih, perairan utara Kepulauan Aru, perairan utara Kepulauan Banggai-Sula.
2. Gelombang setinggi 2,50 - 4,0 meter
Gelombang setinggi 2,50 - 4,0 meter berpeluang terjadi di perairan barat Kepulauan Mentawai-Enggano, perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Nias-Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten-Sumbawa, Samudra Hindia selatan Banten-NTB, perairan selatan Anambas-Kepualaun Natuna.
Kemudian, Laut Natuna, Selat Karimata, Laut Jawa bagian tengah dan timur, perairan utara Bawean, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, perairan utara Sangihe-Talaud, Laut Maluku bagian utara, perairan Kepulauan Halmahera, Laut Halmahera, perairan utara Papua Barat-Papua, Samudra Pasifik utara Halmahera bagian selatan.
3. Gelombang setinggi 4,0 - 6,0 meter
Gelombang yang sangat tinggi kisaran 4,0 - 6,0 meter berpeluang terjadi di Laut Natuna utara, perairan Subi-Serasan, perairan utara Anambas-Kepulauan Natuna, perairan barat Kepulauan Natuna, Samudra Pasifik utara Halmahera bagian utara, Samudra Pasifik utara Papua Barat-Papua.
Menurut Hary, potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran. Oleh karenanya, BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas di wilayah perairan tersebut.