Sekarang, kata LaNyalla, bola ia lemparkan kepada para rektor yang hadir di acara tersebut mengenai apa yang harus dilakukan dalam kondisi dan situasi seperti ini. 'Apakah kita akan memperbaiki konstitusi yang sudah dibongkar total itu melalui amandemen ke-5 nanti atau kita harus kembali terlebih dahulu ke konstitusi asli untuk kemudian kita lakukan adendum dengan
cara yang benar? Saya berhadap diskusi ini mampu menjawab pertanyaan saya tersebut," harap LaNyalla.
Yang pasti, ia menegaskan, kerusakan ini harus disudahi. Ia mengajak semua pihak berpikir sebagai negarawan.
"Kita harus memikirkan nasib anak cucu kita. Sebab, hukum alam akan memangsa mereka yang berbuat kerusakan di muka bumi. Alam tidak mengenal siapa yang melubangi kapal, tetapi semua penumpang kapal akan tenggelam," demikian LaNyalla.
Kegiatan ini dihadiri Wakil Ketua 1 DPD RI Nono Sampono, serta sejumlah senator, yaitu Sylviana Murni (DKI Jakarta), Ahmad Nawardi (Jawa Timur), Bustami Zainudin (Lampung), Sukiryanto (Kalbar), dan Sudirman (Aceh), Angelius Wake Kako (NTT), Leonardi Harmaini (Sumbar) dan Darmansyah Husein (Babel) serta Abdul Hakim (Lampung).
Narasumber kegiatan adalah Rektor UINSA Masdar Hilmy, Staf Ahli Jaksa Agung Jan S Maringka, dan Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun.
(Erha Aprili Ramadhoni)