2. Meningkatkan persediaan nuklir
Pada bulan November, Departemen Pertahanan (Dephan) AS memperkirakan bahwa China akan melipatgandakan cadangan nuklirnya pada akhir dekade ini.
Depnhan AS mengatakan China kemungkinan berniat untuk memiliki setidaknya 1.000 hulu ledak pada tahun 2030.
Media pemerintah China menyebut klaim itu sebagai "spekulasi yang liar dan bias", sambil menambahkan bahwa kekuatan nuklirnya dijaga pada "tingkat minimum".
Namun, para ahli di Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm, yang menerbitkan penilaian tahunan stok global, mengatakan China telah meningkatkan jumlah hulu ledaknya selama beberapa tahun terakhir.
Jumlah yang dimiliki China masih jauh dari persediaan AS sebesar 5.550 hulu ledak, tetapi pembangunan nuklirnya dipandang sebagai salah satu ancaman terbesar bagi supremasi militer Barat.
"Senjata nuklir China adalah masalah yang paling penting,” terang Veerle Nouwens, dari Royal United Services Institute di London.
"Terjadi rasa kepercayaan yang sangat kurang di kedua belah pihak dan dialognya tidak mendekati tingkat yang dibutuhkan. Ada risiko besar dan sulit untuk dilihat."