WINA - Para juru runding dari Iran dan lima negara berpengaruh di dunia melanjutkan negosiasi pada Senin (27/12/2021) untuk memulihkan perjanjian nuklir 2015.
Babak baru perundungan di Wina, yang ke-delapan, dibuka 10 hari setelah perundingan ditangguhkan karena juru runding Iran harus pulang untuk berkonsultasi.
BACA JUGA: Presiden Baru Iran Dukung Pembicaraan Nuklir, Tolak Bertemu Biden
Babak sebelumnya, yang pertama setelah vakum lebih dari lima bulan karena kemunculan pemerintahan garis keras baru di Iran, ditandai dengan ketegangan terkait tuntutan baru Iran.
Perjanjian penting Teheran dengan negara-negara kuat dunia, Inggris, Prancis, Jerman, Amerika Serikat (AS), Rusia dan China, mengharuskan Iran menghentikan program nuklirnya dengan imbalan keringanan sanksi-sanksi.