Kementerian pertahanan Jepang mengatakan bahwa jika proyektil itu mengikuti lintasan normal untuk rudal balistik, rudal itu akan terbang kurang dari 700 km, mirip dengan uji coba rudal balistik jarak pendek baru-baru ini oleh Korea Utara.
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mencatat PBB baru saja selesai mengadakan diskusi tentang bagaimana menanggapi peluncuran minggu lalu.
"Bahwa Korea Utara terus meluncurkan rudal sangat disesalkan," katanya kepada wartawan.
Peluncuran terbaru ini terjadi sehari setelah misi Amerika Serikat untuk PBB, yang diikuti oleh Prancis, Irlandia, Jepang, Inggris dan Albania, mengeluarkan pernyataan bersama yang mengecam uji coba pekan lalu.
Militer Korea Selatan mengatakan pihaknya bekerja sama dengan sekutunya, Amerika Serikat (AS) dan memantau situasi dengan cermat sebagai persiapan untuk peluncuran tambahan.
(Rahman Asmardika)