NEW YORK โ Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Selasa (11/1/2022) meluncurkan permohonan pendanaan yang mencapai rekor USD5 miliar (Rp71 triliun) lebih untuk membantu menyelamatkan 28 juta orang di Afghanistan dan lima negara tetangganya yang menjadi tempat mengungsi.
Sebagian besar dana itu, USD4,4 miliar (Rp62,9 triliun), akan digunakan untuk memberikan bantuan penting bagi 22 juta warga Afghanistan, atau hampir separuh populasi negara itu, yang menghadapi kelaparan akut.
BACA JUGA: PERISKOP 2022: Krisis Afghanistan di Bawah Pemerintahan Taliban
Hampir 9 juta orang dilaporkan tidak lama lagi akan terjebak dalam kelaparan.
Koordinator Bantuan Darurat PBB Martin Griffiths mengatakan seruan kemanusiaan itu adalah yang terbesar di dunia, menandai besarnya krisis di Afghanistan.
โTanpa intervensi, hampir 4 juta anak di bawah usia 5 tahun akan kekurangan gizi, lebih dari 1 juta di antaranya parah. Staf kami di lapangan menyaksikan tragedi ini terjadi setiap hari dan di seluruh negeri,โ kata Griffiths. โIni adalah momen dampak luar biasa bagi rakyat Afghanistan.โ
BACA JUGA: PBB: Rakyat Afghanistan Perlu Bantuan untuk Hidup
Wakil administrator Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (AS), Isobel Coleman, saat berbicara di acara tersebut, mengumumkan USD308 juta (sekira Rp4,4 triliun) tambahan bantuan kemanusiaan AS.
Baca Juga: Dukung Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Kabupaten Morowali Hibahkan Tanah ke KKP