Pemerintahan Presiden AS Joe Biden memberlakukan sanksi baru pertamanya terhadap Pyongyang pada Rabu (12/1/2022), dan meminta Dewan Keamanan PBB untuk memasukkan beberapa individu dan entitas Korea Utara ke daftar hitam. Biden juga mengulangi seruan agar Pyongyang kembali ke pembicaraan yang bertujuan mengurangi ketegangan dan membujuknya untuk menyerahkan gudang senjata nuklir dan rudal balistiknya.
Korea Utara telah membela uji coba rudal sebagai hak kedaulatannya untuk membela diri dan menuduh Amerika Serikat sengaja meningkatkan situasi dengan sanksi baru.
Dalam sebuah pernyataan menjelang uji coba rudal hari Jumat, kementerian luar negeri Korea Utara mengatakan bahwa meskipun Washington mungkin berbicara tentang diplomasi dan dialog, tindakannya menunjukkan bahwa pihaknya masih asyik dengan kebijakannya untuk "mengisolasi dan mencekik" Korea Utara.
Peluncuran itu dilakukan ketika Korea Utara, yang dalam kondisi semakin terisolasi karena penutupan perbatasan yang diberlakukannya sendiri untuk mencegah pandemi Covid-19, bersiap untuk membuka perdagangan melintasi perbatasan dengan China.
(Rahman Asmardika)